Istanbul, 2022
Look at the window
Shadows appear
Try not to look forward
Doesn't feel real
Sudah tiga minggu kunikmati cuaca dingin-panas-dingin dari musim panas yang sebentar lagi berakhir, hujan turun kala aku menulis ini, kunikmati pergantian suhu sambil kuingat-ingat lantunan lagu Winter Song milik Isyana Sarasvati yang tiba-tiba diputar saat ku menarik tuas mesin pemotong roti otomatis di supermarket tadi pagi, yang kuputas sesaimpainya aku di rumah setelah lima menit mengayuh bakfiets dengan kecepatan rendah karena ada telur di kantong belanja yang kubawa.
Lagu itu juga berhasil membawa ingatanku akan gelapnya musim dingin yang campur aduk, yang membuatku bertanya-tanya, siapkah aku menikmati musim dingin yang akan datang dalam kurun waktu kurang dari tiga bulan ke depan di rumah baru ini? atau akan kurasakan di tempat lain kah? Ku tak tahu.
Comments
Post a Comment