Skip to main content

Surabaya


                                                (Cagar Budaya di sudut kota Surabaya, 2023)

"Kalau kamu sih, lebih melekat dengan "menghilang" ya, Bun". Ujar teman dekatku yang kini tengah sibuk menjalani kehidupannya di Belgia itu. 

Kuingat penuh apa yang dia ucapkan dan berakhirlah di halaman ini. Laman pikiran yang kutinggalkan saat aku merasakan kedamaian. 

Setelah sekian lama, ingin kuucapkan "Hi, Apa kabar?", sapaan tahunan yang kusampaikan di sini. 

Long story short, selama tiga hari aku memindahkan sementara raga dan pikiranku ke salah satu Ibu Kota di Pulau Jawa, ya sama seperti yang tertera di judul. Surabaya menjadi tempat singgahku kemarin yang hingga detik tulisan ini di- publish, pikiranku masih terpenjara di tempat itu, di suatu suaka baru.

Sebenarnya, agenda ini kulakukan setelah berhasil kuselipkan dalam agenda kunjungan ke salah satu sahabatku di kota batik, Pekalongan. 

Aku tiba di sana pun tanpa ekspektasi, dini hari aku sampai di pemberhentian terakhir pukul 01.05 dini hari dengan kereta Kertajaya rute Pasar Senen - Surabaya Pasar Turi yang kunaiki dari St. Pekalongan. 

Tiga menit berjalan melalui pintu keluar, kulihat seorang yang akan kutemui tengah duduk sambil menyeruput kopi di sebuah warkop, di ujung pintu keluar, kuhampirinya setelah kuamati beberapa detik. Memastikan.

"Been a while", sapanya.

Aku percaya itu terjadi, maksudku adegan itu sudah ada dalam peramalanku. Tidak canggung, dengan beralasan bahwa aku mengantuk maka dirinya dan aku langsung meninggalkan stasiun dan melanjutkan perjalanan untuk sebuah obrolan panjang.

Malam itu, setelah sekian lama, aku kembali mempersilahkan pikiran untuk mengorek memori berisikan potongan puzzle yang tak beraturan di pikiranku, yang mengharuskanku untuk menata ulang, kuungkapkan yang berakhir dalam obrolan berjam-jam dini hari itu. 

Tiga hari kulalui dengan begitu singkat. Di samping menikmati suasana kota yang cukup baru bagiku, di sana kucoba berbagai jenis kuliner baru yang unik dan menarik, juga tak lupa transportasi umum dan jalanan kotanya yang kusukai.

Di kota yang vibrant itu juga banyak hal lama dan baru yang kutemukan, kukenali, kusadari, yang kemudian kuingat dan kupertanyakan, di bagian manakah harus kusimpan? 

Hal-hal yang ingin kuperbaiki, yang dahulu menjadi sebab perkelahian di pikiranku. Kini semua telah menemukan jawaban. Sedikitnya, boleh kukatakan bahwa permulaan sudah dimulai, di sanalah, di kota Surabaya, yang akan kuingat dan akan kurindukan. Bukan hanya teriknya yang luar biasa, tetapi juga Surabaya dengan langitnya yang selalu biru, aktivitas baru, yang lain hari-hariku di tempat lain pun berikut makanan baru yang beberapa kali menampar cara pandangku.

Separuh jawaban itu menemukan separuh diriku. Harapku, semoga keutuhan dapat kutemui, kudapati dan senantiasa bersamaku, menyatu dengan raga dan pikiranku.

Kuakhiri tulisan ini dengan penuh rasa syukur.

Terima kasih, Tuhan, juga kedua orang yang kutemui selama perjalananku, orang-orang yang sudah bersedia kuganggu.

Until we meet again.


Ditulis di Bogor, saat hujan selepas magrib selepas kemarau panjang.

Agustus, 2023.





Comments

Popular posts from this blog

Sudah jadi sarjana, lalu apa?

Ik krijg zo vaak de vraag "En? En? Wat wil je worden?" Dan krijg ik 't benauwd Is dat nu al aan de orde? Apa kabar?  Semoga selalu dalam keadaan baik, sentosa, dan bahagia.  Sebagai pembuka, saya ingin memindahkan apa-apa saja yang kerap menjadi pemantik pikiran berlebihan di pikiran ini pun ingin bertanya bahwa apakah teman-teman juga merasakan bulan suci Ramadan berlalu dengan amat cepat? Setiap hari berlalu bersama hembusan angin, tak terasa kini sudah memasuki malam kedua puluh. Saya doakan semoga saya dan semuanya dapat berjumpa dan menjalani Ramadan di tahun-tahun selanjutnya dan ketakwaan diri senantiasa melekat dan kian bertambah. Aamiin. Ada beberapa hal yang ingin saya tulis dan lepaskan di blog ini, melalui tulisan-tulisan yang kian hari saya lupa mau menulis apa di tengah ramainya hal-hal yang terjadi belakangan ini. Dari #KaburAjaDulu, demonstrasi, dan lain-lain yang tepat satu tahun sudah menjadi gelisah dan takut saya.  Sesuai judul yang saya tulis, di bula...

Ikut Kegiatan Pengembangan Anak Muda Eropa, Ngapain Aja?

Dokumentasi oleh Veronika W. Diawali dari kekosongan karena dapat libur dari tempat kerja, akhirnya saya mendaftarkan diri di sebuah program bernama Erasmus+ Projects. Kata "Erasmus" mungkin sudah tidak asing lagi, Erasmus sendiri adalah program pertukaran pelajar yang digagas oleh Komisi Uni Eropa sejak tahun 1987 hingga akhirnya berkembang dan memunculkan program baru yang saya ikuti selama 10 hari di kota Ommen, Belanda pada tanggal 2 September hingga 11 September 2022. Berkenalan dengan program Dilansir dari situs resmi Erasmus+, Erasmus+ project adalah program Uni Eropa yang digagas untuk mendukung pendidikan, pelatihan, pemuda dan olahraga di Eropa pada tahun 2014. Terdapat periode baru pelaksanaan program dengan anggaran yang terbilang fantastis, yakni sebesar 26,2 miliar Euro atau sekitar 382 Triliun Rupiah. Periode baru tersebut berlangsung dari 2021-2027 yang berfokus pada inklusi sosial, transisi hijau dan dig...