Skip to main content

Aku Mau Kembali

Dua bulan yang lalu, aku lupa tepatnya setelah melakukan aktivitas apa, yang pasti sore itu, aku menghabiskan jam-jam yang tersisa dengan menyusuri toko buku di sebuah mall di kota Bogor. 

Setiap lorong aku datangi, kulihat beberapa buku-buku Best Seller yang ditampilkan rapi di rak yang dari semua juru bisa terlihat. Aku sentil temanku dan ku beritahu dia bahwa dua dari buku yang terterta itu sudah aku baca beberapa tahun lalu dan aku heran kok masih ada di sana aja, tanyaku. Selama kurang lebih 50 menit aku berkeliling, aku putuskan untuk tidak membeli buku baru sebagai penebusan rasa bersalah karena di rumah saja sudah numpuk belum dibaca, tiga pensil 

Toko buku adalah tempat mewah, bagiku. Heh kenapa? sampai usiaku 14tahun, aku hanya pernah memberi 4 buku di Gramedia, satu Atlas, dua buku Ujian Nasional dan satu buku Mahir Bahasa Inggris (yang ini aku salah pilih, nggak ngerti aku dulu isinya apa), sisanya aku dapat koran pengasihan dan buku-buku lungsuran dari sepupuku yang rata-rata usianya terpaut jauh dariku. Jadi teringat salah satu sepupuku yang cukup spesial karena dia dan diriku sering dicap kembar, saking miripnya paras kami yang beberapa tahun terakhir aku sadari perlahan kian memudar haha. 

Ya, sedikit cerita, dia itu hobi sekali membaca majalah, dan mimpinya segudang! Kok bisa tahu? ya dulu kan aku temannya. Walau usia kami terpaut 7 tahun bedanya, aku tak punya banyak teman dulu dan aku cukup akrab bukan main sama dia terus. Mungkin setelah kutelisik karena aku pribadi kurang dekat dengan saudara perempuan yang satu Ibu denganku. Dan karena orang tua kita dua-duanya bersaudara alias kakak beradik (ah jelasinnya gimana ya? ngerti lah ya hehe) rasanya DNA ku lebih banyak samanya dengan beliau dibanding kakak perempuanku yang satunya. 

Sudah dapat ditebak bahwa majalah,buku lungsuran, dan koleksi lembaran binder hingga membaca lamaran zodiak itu aku datangnya dari dia. Ku jadi ingat, beliau punya buku kumpulan puisi yang isinya puisnya Rendra, Amir Hamzah dan kawan-kawannya yang 18 tahun lalu aku seringkali baca. Hingga pada suatu hari, saat mata pelajaran bahasa Indonesia berlangsung, aku dengan bangga membacakan puisi Padamu Jua karya dari Amir Hamzah itu! Oh lucunya apabila diingat kembali, aku yang baru berumur delapan tahun--yang apabila kusimpulkan sih sudah pasti nggak paham tuh makna dan isi puisinya apa HAHAHA. Tetapi, sampai kapanpun rasanya aku takkan lupa dari mana dan kapan waktunya aku mulai tertarik dengan puisi yang apabila dibayangkan seringkali membuat aku sedih.

Kok sedih melulu? memang, iya. Jadi gini, beberapa minggu ini aku menarik ulur diriku untuk menyelesaikan Srimenanti--karya pertamanya Almarhum Jokpin (semoga beliau tenang disisi Tuhan) yang ternyata isinya tentang pujangga muda dan pelukis! Alamak! Bagaikan dibawa ke masa lalu dan ditarik untuk menelusuri apa yang aku sukai, puisi dan menggambar (tidak mewarnai) merupakan aktivitas favoritku. Aku suka membaca puisi dan berimajinasi melalui ilustrasi, sayangnya, buku-bukuku telah kusumbangkan ke Uwaku untuk membungkus sayuran, ikan asin, dan segala macam yang beliau jual di warungnya. Padahal, isinya adalah ilustrasi karakter-karakter yang aku gambar sendiri dan kuberi biografi di sampingnya yang jelas dan aku ingat bahwa semua gambarku tak ada yang kububuhi warna di permukaannya. 

Kembali ke judul, Aku Mau Kembali merujuk pada bangunkan aku dan diingatkan kembali oleh hal-hal yang aku temukan di hidupku yang secara tidak langsung berkaitan dan berulang. Ah rindunya, tak terbayangkan what ifs dan maybes juga mights yang terjadi apabila aku tak pernah berubah dan selalu menyukai hal-hal yang itu-itu saja. 

Will I go to more places than I have gone? 


Comments

Popular posts from this blog

Sudah jadi sarjana, lalu apa?

Ik krijg zo vaak de vraag "En? En? Wat wil je worden?" Dan krijg ik 't benauwd Is dat nu al aan de orde? Apa kabar?  Semoga selalu dalam keadaan baik, sentosa, dan bahagia.  Sebagai pembuka, saya ingin memindahkan apa-apa saja yang kerap menjadi pemantik pikiran berlebihan di pikiran ini pun ingin bertanya bahwa apakah teman-teman juga merasakan bulan suci Ramadan berlalu dengan amat cepat? Setiap hari berlalu bersama hembusan angin, tak terasa kini sudah memasuki malam kedua puluh. Saya doakan semoga saya dan semuanya dapat berjumpa dan menjalani Ramadan di tahun-tahun selanjutnya dan ketakwaan diri senantiasa melekat dan kian bertambah. Aamiin. Ada beberapa hal yang ingin saya tulis dan lepaskan di blog ini, melalui tulisan-tulisan yang kian hari saya lupa mau menulis apa di tengah ramainya hal-hal yang terjadi belakangan ini. Dari #KaburAjaDulu, demonstrasi, dan lain-lain yang tepat satu tahun sudah menjadi gelisah dan takut saya.  Sesuai judul yang saya tulis, di bula...

Ikut Kegiatan Pengembangan Anak Muda Eropa, Ngapain Aja?

Dokumentasi oleh Veronika W. Diawali dari kekosongan karena dapat libur dari tempat kerja, akhirnya saya mendaftarkan diri di sebuah program bernama Erasmus+ Projects. Kata "Erasmus" mungkin sudah tidak asing lagi, Erasmus sendiri adalah program pertukaran pelajar yang digagas oleh Komisi Uni Eropa sejak tahun 1987 hingga akhirnya berkembang dan memunculkan program baru yang saya ikuti selama 10 hari di kota Ommen, Belanda pada tanggal 2 September hingga 11 September 2022. Berkenalan dengan program Dilansir dari situs resmi Erasmus+, Erasmus+ project adalah program Uni Eropa yang digagas untuk mendukung pendidikan, pelatihan, pemuda dan olahraga di Eropa pada tahun 2014. Terdapat periode baru pelaksanaan program dengan anggaran yang terbilang fantastis, yakni sebesar 26,2 miliar Euro atau sekitar 382 Triliun Rupiah. Periode baru tersebut berlangsung dari 2021-2027 yang berfokus pada inklusi sosial, transisi hijau dan dig...